Alun Alun Suryakencana

Keanekaragaman Gunung Gede

Kawah Gunung Gede

Helyes használat esetén a gumi termék a terhesség védelmének és a betegség 98% -át biztosítja. Következésképpen ezt nem https://viagrapatika.com/vasarlas-kamagra-oral-jelly-online-gyogyszertar/ lejárni, helyesen kell viselni, mielőtt az Úr elkezdte használni a péniszet, helyesen és óvatosan lövöldözni, majd kötözni és dobni. Általában véve, figyelembe véve az összes árnyalatot, az átlagos védelmi ráta csak 85%!

Gunung gede merupakan sebuah gunung api bertipe stratovolcano yang berada di Pulau Jawa, Indonesia. Gunung Gede berada dalam ruang lingkup Taman Nasional Gede Pangrango, yang merupakan salah satu dari lima taman nasional yang pertama kali diumumkan di Indonesia pada tahun 1980.

Gunung ini berada di dua wilayah kabupaten yaitu Kabupaten Cianjur dan Sukabumi, dengan ketinggian 1.000 – 2.958 meter diatas permukaan laut. Gerbang utama menuju gunung ini adalah dari Cibodas dan Cipanas.

Gunung gede mempenyuai ekosistem berupa danau, rawa, dan savanna. Gunung gede juga mempunyai berbagai macam jenis burung sekitar 251 dari 450 jenis burung yang ada di Pulau Jawa, diantaranya terdapat burung yang langka yaitu elang jawa, dan celepuk jawa.

Orang yang pertama mendaki gunung gede bukan berasal dari orang Indonesia melainkan dari bangsa Jerman yaitu C.G.C. Reinwardt pada tahun 1819.

Berbicara tentang mendaki, banyak sekali para pendaki yang telah menginjakan kakinya di puncak gunung gede. Baik para pendaki lokal maupun mancanegara.

Tarif tiket (sudah termasuk asuransi) untuk pendakian 2 hari 1 malam, untuk setiap orang pendaki adalah sebagai berikut:

  • WNI (weekday): Rp 29.000,-WNI (weekend): Rp 34.000,-
  • Pelajar WNI (weekday): Rp 17.500,- (harus 10 orang dengan identitas kartu pelajar/mahasiswa)
  • Pelajar WNI (weekend): Rp 20.500,- (harus 10 orang dengan identitas kartu pelajar/mahasiswa)
  • WNA (weekday): Rp 320.000,-
  • WNA (weekend): Rp 470.000,-

Tarif pendakian 3 hari 2 malam adalah kelipatan tarif pendakian 2 hari 1 malam.

Selain mendaki Gunung Gede juga mempunyai objek wisata alam lainnya seperti telaga biru, curug cibeureum, air panas, kandang badak, dan alun-alun suryakencana.

1. Telaga Biru

Telaga Biru Cibodas

Telaga biru terletak kurang lebih 1,5 Km dari pintu masuk Cibodas dengan ukuran danau lima hektar.

Danau ini berwarna biru bila di sorot oleh sinar matahari. Kadang juga berubah secara cepat antara biru, hijau, dan coklat kemerah – merahan akibat siklus tanaman dan hewan yang hidup di dalam danau.

Suasana sunyi menambah ketenangan ketika anda berada di dekat danau tersebut. Menurut masyarakat setempat danau itu adalah sumber mata air karena tidak pernah kering.

Kita harus melewati jalan yang terbuat dari bebatuan. Disarankan untuk menggunakan sepatu atau sandal gunung karena jalannya licin dan agar tidak mudah terpeleset.

2. Curug Cibeureum

Curug Cibeureum

Curug Cibereum diambil dari kata “Cai Beureum” yang artinya Air Merah. Bukan berarti air terjun ini berwarna merah, tapi banyak lumut merah pada dinding air terjun yang memberikan kesan merah pada air.

Jarak tempuh dari pos tiket adalah 2.7 Km atau sekitar 45 menit – 1 jam. Selama perjalanan ke lokasi anda disuguhi dengan pemandangan yang indah sesekali anda dapat melihat burung atau kera yang melintas.

Di pertengahan jalan anda akan menemukan rawa atau telaga yang bernama Telaga Biru, juga terdapat sebuah jembatan panjang yang terbuat dari batu, cocok sekali untuk anda jadikan sebagai spot foto untuk selfie bersama teman – teman.

Harga tiket masuk ke curug adalah Rp. 18.500/Orang anda dapat menikmati keindahan curug dan sejuknya udara kaki pegunungan gede pangrango.

3. Air Panas

Air Panas Cibodas

Salah satu yang menyenangkan jika kita mendaki lewat jalur cibodas yaitu kita bisa banyak menemukan sumber air.

Tidak hanya air dingin yang khas dari pegunungan tapi kita bisa menemukan air panas pada saat mendaki lewat jalur cibodas.

Berada tepat pada jalur pendakian kita akan menemukan sebuah sumber air panas dengan air terjun yang kecil.

Waktu yang ditempuh dari telaga biru hanya sekitar 2 jam dengan jalan santai. Tempat ini selalu dijadikan tempat beristirahat sejenak para pendaki karena di dekatnya terdapat sebuah shelter yang bernama shelter batu kukus.

Untuk melaluinya anda harus melewati jalan setapak yang terbuat dari batu. Ketika melewatinya anda harus berhati-hati karena jalannya licin dan juga curam. Akan sangat fatal sekali jika anda tidak berhati hati. Oleh karena itu, pihak pengelola memberikan sebuah pegangan atau tali besi.

Sumber air yang ada di tengah – tengah jalur pendakian sepertinya hanya ada satu saja di Indonesia. Keren bukan.

4. Kandang Badak

Kandang Badak

Ini bukan kandang badak beneran wkwkwk, melaikan salah satu post favorit bagi para pendaki yang akan mendaki ke gunung gede atau gunung pangrango.

Kandang badak memang menjadi idola bagi para pendaki. Bukan hanya pos terakhir menuju puncak gunung gede, disini juga terdapat WC, sumber air, dan mushola. Pantas saja banyak para pendaki yang mendirikan tendanya disini.

Waktu yang perlu ditempuh dari basecamp ke kandang badak kurang lebih 8 jam dengan kecepatan jalan yang santai.

Tak heran kenapa banyak para pendaki memilih untuk berkemah dan beristirahat untuk melanjutkan perjalanan di kadang badak, karena banyak pepohonan yang membuat suhu udaranya tidak terlalu dingin.

5. Alun – alun Suryakencana

Alun - alun Suryakencana Gunung Gede Pangrango

Alun – alun Suryakencana merupakan zona pemanfaatan kawasan seluas 50 hektar dengan 80% padang rumput dan 20% tanaman edelweiss.

Tempat ini berada pada ketinggian 2.750 meter diatas permukaan air. Kemegahan, kecantikan, dan kesejukannya menjadikan salah satu tempat favorit para pendaki untuk berkemah.

Yang menarik dari tempat ini adalah tanaman edelweis, tanaman hanya bisa tumbuh subur pada ketinggian 2.000 meter diatas permukaan laut.

Mendirikan tenda di tempat ini merupakan salah satu ide yang bagus, karena jika bermalam di alun – alun suryakencana malamnya anda bisa melihat banyak sekali bintang, dan paginya anda bisa melihat fajar memancarkan cahayanya cocok sekali bagi para pecinta fotografi untuk berburu milky way.

Untuk menjaga kelestarian alam pengelola membuat peraturan – peraturan agar tidak terjadi hal – hal yang merugikan. Salah satunya dilarang membawa barang – barang yang mengandung zat – zat kimia seperti odol, sabun, shampoo, dan lain sebagianya.

Konon katanya ditempat ini sering terdengar suara langkah kaki kuda, menurut masyarakat setempat bahwa itu petanda eyang suryakencana datang ke alun – alun dan di kawal para prajuritnya.

Gunung Gede akan terasa biasa bagi hikers yang sudah pernah ke Semeru, Rinjani, atau gunung-gunung besar lainnya. Akan tetapi akan tampak indah ketika kita berjalan sendiri atau bersama kawan dalam rangka menguji diri atau melepas kepenatan/kegalauan. Lupakan sejenak aktivitas sehari-hari dan nikmatilah alam yang indah ini.

Di tempat ini kamu bisa bercengkrama dengan alam. Merasakan perjalanan yang tidak biasa, mendengar suara satwa, merasakan sejuknya udara yang belum terkontaminasi oleh asap kendaraan, melihat telaga, air terjun, dan merasakan sensasi puncak.

Apabila anda sudah memutuskan naik gunung, bersiap-siaplah untuk menaati peraturan yang ada. Ingatlah untuk selalu membawa pulang kembali barang yang telah kita bawa. Jangan buang sampah sembarangan walaupun kita sering melihat orang lain melakukan itu. Jaga alam tetap lestari.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *